Jumat, 09 Juni 2017

Jasa Instalasi,Setting Jaringan dan Komputer

 Disamping adalah salah satu project yang sedang saya kerjakan bersama tim. Ini merupakan projek pengerjaan salah satu toko Fashion, yaitu ROMP Manhattan

Jadi jika anda ingin menggunakan jasa dan services saya dapat menghubungi melalui kontak facebook saya yang tertera pada Blog ini atau dapat menghubungi saya :

HP/WA : 087867510520
atas nama : Agus Arya Anggadinata










Jumat, 23 Desember 2016

Perbedaan Antara IP Public dan IP Private

A. Pengetahuan Umum :

     Network atau Jaringan dalam bidang komputasi dapat diasumsikan dengan saling terhubungnya dua komputer atau lebih dengan media transmisi/komunikasi dan menggunakan aturan standardisasi yang berlaku sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi.
      Tujuan utama pembuatan suatu jaringan adalah agar suatu komputer dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Namun dengan semakin majunya teknologi maka semakin beragam pula jenis OS, aplikasi dan lain sebagainya yang dimiliki oleh suatu komputer, sehingga untuk melakukan komunikasi tersebut menjadi “sedikit” mustahil. Hal ini dapat diasumsikan dengan banyak orang dari berbagai negara, dengan bahasa yang berbeda-beda namun memiliki kepentingan yang sama, sehingga solusi terbaik yakni menyamakan bahasa atau lebih tepatnya membuat standardisasi bahasa untuk berkomunikasi. Dalam dunia Jaringan Komputer, standardisasi komunikasi itu berupa TCP/IP yang merupakan singkatan dari Transmision Control Protocol / Internet Protocol

B. Pembahasan Praktikum : IP Addressing

Bagian 1 : Pengenalan IPv4 dan IPv6 serta IP Private & Public
     Ada 2 jenis IP Address yang ada sekarang, yakni ip address versi 4 (IPv4) yang sejak dulu menjadi standar baku pengalamatan dan versi 6 (IPv6) yang merupakan calon pengganti versi terdahulu. Dibuatnya versi penerus disebabkan karena alokasi pengalamatan yang disediakan IPv4 sudah hampir habis, apabila seluruh alamat yang disediakan oleh IPv4 telah terpakai, maka jaringan diseluruh dunia bisa terganggu. Untuk itu, selagi menunggu selesainya proses “pematangan” IPv6, dibuatlah pembagian IP Private & IP Public.
Perbedaan IP Private & Public :
  • IP Private hanya bersifat lokal & tidak bisa digunakan untuk mengakses internet & penggunaannya bebas.
  • IP Public bersifat worlwide, bisa digunakan untuk mengakses internet namun penggunaan atau konfigurasinya tidak bebas (ada yang mengatur).
Perbedaan IPv4 & IPv6 :
  • IPv4 = 2 [pangkat] 5 = 32 bit, dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing berisi 8 bit & hanya berisi bilangan biner.
  • IPv6 = 2 [pangkat] 7 = 128 bit, dibagi menjadi X kelompok masing-masing berisi X bit & berisi bilangan hexadesimal.
Pertanyaan Praktikum 1
[tanya] Apa itu bit ?
[jawab] Binary Digit, terdiri dari 2 bilangan, yakni angka 0 dan 1.
Pengalamatan IPv4 yakni dengan membagi 32 bit menjadi 4 kelompok, sehingga tiap kelompok berisi 8 bit
nilai desimal IP minimal = 0 (0000 0000) & maksimal = 255 (1111 1111)
Jumlah IP maksimal adalah 256 host, dengan range IP = 0 – 255
note: kenapa hanya 0 – 255, karena perhitungan dimulai dari angka 0

Bagian 2 : Pembahasan IPv4

IP Address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A – E, namun yang hanya digunakan adalah kelas A, B & C karena kelas D & E digunakan untuk keperluan khusus.
Cara mudah membedakan kelas A, B & C :
  1. Kelas A –> kelompok pertama dimulai dari 0000 0000 (0) –> range IP 0 – 127 dan memiliki host maksimum sebanyak 16.777.214
  2. Kelas B –> kelompok pertama dimulai dari 1000 0000 (128) –> range IP 128 – 191 dan memiliki host maksimum sebanyak 65.534
  3. Kelas C –> kelompok pertama dimulai dari 1100 0000 (192) –> range IP 192 – 223 dan memiliki host maksimum sebanyak 254

note: IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203
Tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP Private :
  1. Kelas A –> IP 10.x.x.x
  2. Kelas B –> IP 172.16.x.x sampai 172.30.x.x
  3. Kelas C –> IP 192.168.x.x
IP 127.0.0.1 juga tidak boleh digunakan sebagai IP Public karena berfungsi untuk Local Loop atau Local Host
Lembaga yang mengatur / menyediakan IP Public adalah IANA, singkatan dari Internet Authorized Numbering Association

Bagian 3 : Pembahasan Network ID & Host ID

     Network ID atau NID menunjukkankan alamat dari jaringannya.
Host ID atau HID menunjukkan jumlah dari host yang ada.
Keduanya tidak dapat dipisahkan, jika diasumsikan dengan kehidupan sehari-hari, NID merupakan nama jalan & HID merupakan No Rumah.
Cara cepat mengetahui NID & HID suatu alamat IP :
  1. Jika IP Kelas A –> Lihat nilai kelompok pertama
  2. Jika IP Kelas B –> Lihat nilai kelompok pertama & kedua
  3. Jika IP Kelas C –> Lihat nilai kelompok pertama, kedua & ketiga
note: HID merupakan “sisa” NID

contoh :
[soal 1]
           IP Addr 10.11.200.17
[jawab]
  • IP merupakan kelompok kelas A
  • NID merupakan nilai kelompok alamat pertama, yaitu 10.0.0.0
  • HID 11.200.17
[soal 2]
           IP Addr 156.20.14.70
[jawab]
  • IP merupakan kelompok kelas B
  • NID merupakan nilai kelompok alamat pertama & kedua, yaitu 156.20.0.0
  • HID 14.70
Pertanyaan Praktikum 2
[soal] 
        IP 202.95.158.19 –> Kelas C dengan NID = 202.95.0.0 dan HID = 158.19
[tanya] apa soal tersebut benar?

[jawab 1] Benar, jika ada parameter Netmask = 255.255.0.0
[jawab 2] Salah, seharusnya NID = 202.95.158.0 dan HID = 19

Pertanyaan Praktikum 3
[tanya] 
          berapa range HID IP Addr 192.168.1.0?
[jawab] range 192.168.1.1 sampai 192.168.1.255

Bagian 4 : Pembahasan Subnet Mask dan Broadcast
      Range IP yakni dari 0 sampai 255 = 256 buah, tapi yang dapat digunakan sebagai host hanya 254 buah, ini karena IP terkecil digunakan sebagai alamat Network dan IP terbesar digunakan sebagai alamat Broadcast.
Broadcast dapat diasumsikan sebagai alamat universal yang digunakan dalam suatu lingkungan tertentu untuk dapat saling berkomunikasi
Sedangkan Subnet Mask atau dapat juga disebut dengan Net Mask digunakan untuk membuat suatu jaringan menajadi lebih tertata.
Secara default Netmask yang ada :
  1. Kelas A –> 255.0.0.0
  2. Kelas B –> 255.255.0.0
  3. Kelas C –> 255.255.255.0
note: netmask dapat juga diartikan sebagai penanda jaringan

       Subnet juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah host suatu jaringan, contohnya jika IP Address = 192.168.1.0 yang merupakan IP Kelas C, memiliki Subnet Mask 255.255.255.0, maka IP Address ini memiliki range IP sebanyak 254 host yang artinya jaringan ini dapat menampung 254 komputer yang saling terhubung. Jika kita menginginkan jaringan yang hanya mampu menampung host secara terbatas, maka kita harus memodifikasi Subnet Mask IP tersebut. Caranya yakni dengan mengubah nilai kelompok ke-4 Subnet Mask.
Berikut data Host Subnet Mask :
  • 0000 0000 = 0 = 256-0 = 256 IP = 254 Host
  • 1000 0000 = 128 = 256-128 = 128 IP = 126 Host
  • 1100 0000 = 192 = 256-192 = 64 IP = 62 Host
  • 1110 0000 = 224 = 256-224 = 32 IP = 30 Host
  • 1111 0000 = 240 = 256-240 = 16 IP = 14 Host
  • 1111 1000 = 248 = 256-248 = 8 IP = 6 Host
  • 1111 1100 = 252 = 256-252 = 4 IP = 2 Host
  • 1111 1110 = 254 = 256-254 = 2 IP = 0 Host
  • 1111 1111 = 255 = 256-255 = 1 IP = -1 Host
Kelompok angka 254 & 255 tidak valid karena hanya memiliki 0 dan -1 host
Berdasarkan data diatas, maka Jika IP 192.168.1.0 hanya ingin berhubungan dengan 1 komputer saja, maka Subnet Mask yang harus digunakan yakni 255.255.255.252

C. LATIHAN
No 1. Soal : 
                  IP 192.168.11.0 ; Subnet 255.255.255.0 dibagi menjadi 4
Tanya : Berapa Host masing-masing Jaringan & Netmasknya ?

Jawab :
  • Range IP Host = 192.168.11.1 sampai 192.168.11.62 dengan NID = 192.168.11.0 & Broadcast = 192.168.11.63
  • Range IP Host = 192.168.11.65 sampai 192.168.11.126 dengan NID = 192.168.11.64 & Broadcast = 192.168.11.127
  • Range IP Host = 192.168.11.129 sampai 192.168.11.190 dengan NID = 192.168.11.128 & Broadcast = 192.168.11.191
  • Range IP Host = 192.168.11.193 sampai 192.168.11.254 dengan NID = 192.168.11.192 & Broadcast = 192.168.11.255

Kamis, 22 Desember 2016

Kriptografi Enkripsi dan Dekripsi dengan Vigenere Chiper

       Menurut Wikipedia, Kriptografi (atau kriptologi; dari bahasa Yunani κρυπτός kryptós, "tersembunyi, rahasia"; dan γράφειν graphein, "menulis", atau -λογία logi, "ilmu") merupakan keahlian dan ilmu dari cara-cara untuk komunikasi aman pada kehadirannya di pihak ketiga. Secara umum, kriptografi ialah mengenai mengkonstruksi dan menganalisis protokol komunikasi yang dapat memblokir lawan; berbagai aspek dalam keamanan informasi seperti data rahasia, integritas data, autentikasi, dan non-repudansi merupakan pusat dari kriptografi modern. Kriptografi modern terjadi karena terdapat titik temu antara disiplin ilmu matematika, ilmu komputer, dan teknik elektro. Aplikasi dari kriptografi termasuk ATM, password komputer, dan E-commerce.

    Sandi Vigenère adalah metode menyandikan teks alfabet dengan menggunakan deretan sandi Caesar berdasarkan huruf-huruf pada kata kunci. Sandi Vigenère merupakan bentuk sederhana dari sandi substitusi polialfabetik. Kelebihan sandi ini dibanding sandi Caesar dan sandi monoalfabetik lainnya adalah sandi ini tidak begitu rentan terhadap metode pemecahan sandi yang disebut analisis frekuensi. Giovan Batista Belaso menjelaskan metode ini dalam buku La cifra del. Sig. Giovan Batista Belaso (1553); dan disempurnakan oleh diplomat Perancis Blaise de Vigenère, pada 1586. Pada abat ke-19, banyak orang yang mengira Vigenère adalah penemu sandi ini, sehingga, sandi ini dikenal luas sebagai "sandi Vigenère".

    Sandi ini dikenal luas karena cara kerjanya mudah dimengerti dan dijalankan, dan bagi para pemula sulit dipecahkan. Pada saat kejayaannya, sandi ini dijuluki le chiffre indéchiffrable (bahasa Prancis: 'sandi yang tak terpecahkan'). Metode pemecahan sandi ini baru ditemukan pada abad ke-19. Pada tahun 1854, Charles Babbage menemukan cara untuk memecahkan sandi Vigenère. Metode ini dinamakan tes Kasiski karena Friedrich Kasiski-lah yang pertama mempublikasikannya. 

Cara kerja

     Sandi Vigenère sebenarnya merupakan pengembangan dari sandi Caesar. Pada sandi Caesar, setiap huruf teks terang digantikan dengan huruf lain yang memiliki perbedaan tertentu pada urutan alfabet. Misalnya pada sandi Caesar dengan geseran 3, A menjadi D, B menjadi E and dan seterusnya. Sandi Vigenère terdiri dari beberapa sandi Caesar dengan nilai geseran yang berbeda.
Untuk menyandikan suatu pesan, digunakan sebuah tabel alfabet yang disebut tabel Vigenère (gambar). Tabel Vigenère berisi alfabet yang dituliskan dalam 26 baris, masing-masing baris digeser satu urutan ke kiri dari baris sebelumnya, membentuk ke-26 kemungkinan sandi Caesar. Setiap huruf disandikan dengan menggunakan baris yang berbeda-beda, sesuai kata kunci yang diulang
Misalnya, teks terang yang hendak disandikan adalah perintah "Serbu Berlin":
serbuberlin
Sedangkan kata kunci antara pengirim dan tujuan adalah "Pizza"
"PIZZA" diulang sehingga jumlah hurufnya sama banyak dengan teks terang:
PIZZAPIZZAP
Huruf pertama pada teks terang, S, disandikan dengan menggunakan baris berjudul P, huruf pertama pada kata kunci. Pada baris P dan kolom S di tabel Vigenère, terdapat huruf H. Demikian pula untuk huruf kedua, digunakan huruf yang terletak pada baris I (huruf kedua kata kunci) dan kolom E (huruf kedua teks terang), yaitu huruf M. Proses ini dijalankan terus sehingga
Teks terang: serbuberlin
Kata kunci: PIZZAPIZZAP
Teks bersandi: HMQAUQMQKIC
     Proses sebaliknya (disebut dekripsi), dilakukan dengan mencari huruf teks bersandi pada baris berjudul huruf dari kata kunci. Misalnya, pada contoh di atas, untuk huruf pertama, kita mencari huruf H (huruf pertama teks tersandi) pada baris P (huruf pertama pada kata kunci), yang terdapat pada kolom S, sehingga huruf pertama adalah S. Lalu M terdapat pada baris I di kolom E, sehingga diketahui huruf kedua teks terang adalah E, dan seterusnya hingga didapat perintah "serbuberlin".
Enkripsi (penyandian) dengan sandi Vigenère juga dapat dituliskan secara matematis, dengan menggunakan penjumlahan dan operasi modulus, yaitu:
{\displaystyle C_{i}\equiv (P_{i}+K_{i})\mod 26}
atau C = P + K kalau jumlah dibawah 26 & - 26 kalau hasil jumlah di atas 26
dan dekripsi,
{\displaystyle P_{i}\equiv (C_{i}-K_{i})\mod 26}
atau P = C - K kalau hasilnya positif & + 26 kalau hasil pengurangan minus
Keterangan: {\displaystyle C_{i}} adalah huruf ke-i pada teks tersandi, {\displaystyle P_{i}} adalah huruf ke-i pada teks terang, {\displaystyle K_{i}} adalah huruf ke-i pada kata kunci, dan {\displaystyle mod} adalah operasi modulus (sisa pembagian).

Pehitungan Sandi Vigenere

Rumus enkripsi vigenere cipher :
{\displaystyle P_{i}\equiv (C_{i}-K_{i})\mod 26}
atau
Ci = ( Pi + Ki ) – 26 kalau hasil penjumlahan Pi dan Ki lebih dari 26
Rumus dekripsi vigenere cipher :
{\displaystyle P_{i}\equiv (C_{i}-K_{i})\mod 26}
atau
Pi = ( Ci – Ki ) + 26 kalau hasil pengurangan Ci dengan Ki minus
Dimana:
Ci = nilai desimal karakter ciphertext ke-i
Pi = nilai desimal karakter plaintext ke-i
Ki = nilai desimal karakter kunci ke-i
Nilai desimal karakter:
A=0 B=1 C=2 ... Z=25
Sebagai contoh, jika plaintext adalah STIKOMBALI dan kunci adalah KAMPUS maka proses enkripsi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Plaintext: STIKOMBALI
Key: KAMPUSKAMP
Ciphertext: CTUZIELAXX
Pada contoh diatas kata kunci KAMPUS diulang sedemikian rupa hingga panjang kunci sama dengan panjang plainteksnya. Jika dihitung dengan rumus enkripsi vigenere  plainteks huruf pertama S (yang memiliki nilai Pi=18) akan dilakukan pergeseran dengan huruf K (yang memiliki Ki=10) maka prosesnya sebagai berikut:
 Ci = ( Pi + Ki ) mod 26 
    = (18 + 10) mod 26
    = 28 mod 26
    = 2    
Ci=2 maka huruf ciphertext dengan nilai 2 adalah C . Begitu seterusnya dilakukan pergeseran sesuai dengan kunci pada setiap huruf hingga semua plainteks telah terenkripsi menjadi ciphertext. Setelah semua huruf terenkripsi maka proses dekripsinya dapat dihitung sebagai berikut:
 Pi = ( Ci – Ki ) + 26
    = ( 2 – 10 ) + 26
    = –8 + 26
    = 18
Pi=18 maka huruf plainteks dengan nilai 18 adalah S. Begitu seterusnya dilakukan pergeseran sesuai dengan kunci pada setiap huruf hingga semua ciphertext telah terdekripsi menjadi plainteks.

 

 



Berikut akan saya bagikan contoh program sederhana Enkripsi dan Dekripsi dengan metode Vigenere Chiper menggunakan visual studio .NET 2008. >>Silahkan Download SourceCodenya<<



sumber : Wikipedia, wikipedia

Jasa Instalasi,Setting Jaringan dan Komputer

 Disamping adalah salah satu project yang sedang saya kerjakan bersama tim. Ini merupakan projek pengerjaan salah satu toko Fashion, yaitu R...